Friday, March 22, 2013

Jika boleh, aku ingin memanggilnya Dewa!

"Entah berapa jumlah senyumku sejak bersama kamu", ujarmu sembari mencubit daguku.

"Aku slalu ingin menghabiskan tiap detik denganmu", ucapmu di sebuah stasiun kereta.

Aku dan kamu sempat menyusuri malam berjalan di trotoar dan tertawa..

Kita pernah berjanji tak kan saling terlibat rasa, hingga akhirnya tak bisa.

Kita pernah bersenang-senang tanpa ikatan, hingga akhirnya saling menekan.

Aku dan kamu pernah duduk berdua, berbicara sepanjang malam lalu menyambut surya...

Aku dan kamu pernah bermimpi bersama, untuk hidup berdua.

"Aku malu. Ini kebesaran!", ucapku saat kau selesai memasangkan kemejamu dengan begitu mesra.

Mereka menatapku, mungkin iri akan dekapanmu yang mesra di atas transjakarta

Aku dan kamu pernah bersama, berjalan tanpa makna dan berhenti begitu saja...

Kita pernah berjalan tanpa arti, lelah, tertatih, hingga akhirnya saling menyakiti

Aku dan kamu pernah saling bicara, tentang keseriusan..

Aku dan kamu pernah saling menggenggam, menguatkan, lalu terlepas lewat sebuah keputusan

"Andai aja kamu ada disini", ucapmu. Aku tak mengira, kamu jua yang pada akhirnya menepis hadirku dan memilih pergi

Aku dan Kamu hanya tersisa kata...
Terpisah jeda.

AKU, KAMU, TAK LAGI KITA.

ThaliaSoewignyo

No comments:

Post a Comment